Tuesday, March 26, 2019

PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI (AUD)


CONTOH PERKEMBANGAN KOGNITIF AUD


No
Tanggal Pelaksanaan
Pengembangan Kognitif
Stimulasi
Respon Siswa
1
14 Maret 2019
1.      Auditory
Menirukan suara binatang
Anak- anak mendengarkan terlebih dahulu sebelum menirukan suara binatang yang dicontohkan gurunya, dalam kegiatan ini anak sangat antusias dan bersemangat setelah mereka menirukan suara binatang yang dicontohkan guru mereka sangat kreatif untuk menirukan suara- suara binatang lain yang mereka ketahui tanpa diberi contoh.
2.      Visual
Meniup balon
Dalam kegiatan ini anak- anak ada yang sudah bisa meniup balon sendiri ada yang belum bisa, dalam kegiatan ini anak bisa mengamati sebuah balon yang tadinya kempes setelah ditiup menjadi besar,dan ukurannya berubah, anak juga bisa membedakan warna sesuai dengan warna balon yang mereka miliki. 
3.      Taktil
Bermain plastisin
Setiap anak pasti suka bermain plastisin, mereka akan mengeksplor pengetahuan mereka dan mencoba membuat sesuatu dari plastisin tersebut, akan tetapi tidak semua anak seperti itu, ada juga anak yang males bermain plastisin.
2
18 Maret 2019
4.      Kinestetik
-          Memegang pensil
Anak usia dini masih harus di ajari cara memegang pensil yang benar, setelah mereka bisa memegang pensil biarkan mereka menggunakan imajinasi mereka beri mereka kertas dan biarkan mereka membuat coretan- coretan sederhana.

-          Menggunting bebas
Kegiatan menggunting merupakan kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak paud, mereka akan penasaran dan bertanya pada guru kegunaan menggunting, sebelum kita melakukan kegiatan menggunting sebagai seorang guru harus memberi tahu bahaya dari gunting tersebut, jadi anak tidak sembarangan menggunakannya.
3
19 Maret 2019
5.      Aritmatika
Mengurutkan angka
Kegiatan ini dilakukan anak paud dengan bantuann majalah, anak- anak bisa mengurutkan angka dari 1-10 kemudian akan membentuk sebuah gambar, ketika anak tidak urut maka gambarnya tidak sesuai yang di inginkan. Anak sangat senang ketika mereka belajar hal baru, kenalkan pada anak angka 1-10 dulu.
6.      Geometri
Mengurutkan dan mengelompokkan benda sesuai bentuk dan warnanya
Anak- anak paling senang bila diberi mainan, mereka akan mengeksplor pengetahuan mereka, anak sudah bisa mengelompokkan benda sesuai dengan warna dan bentuknya.

4 Desember 2018
7.      Saintifik
Melakukan kegiatan cooking class
Anak sangat senang ketika diajak melakukan cooking class, mereka sangat penasaran apa yang akan mereka buat, mereka bisa mengamati dan meneliti cara membuat pizza. Sebelum kegiatan membuat pizza anak- anak diajarkan untuk menjaga kebersihan degan cara mencuci tangan sebelum melakukan kegiatan.


















MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN (EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER)





EMOSI, PERKEMBANGAN SOSIAL DAN PEMBENTUKAN KARAKTER





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Psikolog merupakan ilmu yang mempelajari banyak hal yang berhubungan dengan jiwa manusia diantaranya jiwa manusia, karakter, perkembangan manusi itu sendiri. Dalam ilmu psikolog emosi, perkembangan sosial dan pembentukan karakter adalah kajian yang penting yang perlu di bahas karena dalam kehidupan sehari hari manusia selalu tak lepas dari pokok bahasan tersebut.
setiap kehidupan di dunia ini tergantung pada kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya dalam arti luas. Akan tetapi berbeda dengan kehidupan lainnya, manusia membina hubungan dengan lingkungannya secara aktif.
Kecenderungan tingginya gejolak emosi remaja perlu di pahami oleh pendidik khususnya orang tua . untuk itu perlu al-hal yang dapat menimbulkan emosi negatif sperti marah, kecewa , sedih yangmendalam, frustasi, cemas, dan lain-lain.
Gejala-gejala emosi pada anak seperti rasa sayang, marah, takut, bangga, rasa malu, cinta dan benci .Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi jiwa anak saat ini, sang pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan dengan memberikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan yang ada pada diri remaja.

B.     Rumusan Masalah
a.       Pengertian Emosi
b.      Perkembangan sosial
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
d.      Pengertian karakteristik

C.    Tujuan Masalah
a.       Mengetahui apa itu emosi
b.      Mengetahui bagaimana perkembangan sosial seseorang
c.       Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak
d.      Mengetahui apa itu karakteristik


BAB II
PEMBAHASAN

1.   Pengertian Emosi
Kata emosi diturunkan dari bahasa Perancis, emotion, dari emouvoir yaitu kegembiraan dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau menggerakkan dan menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut kamus bahasa emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, dan nafsu. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.

Pengertian emosi menurut para ahli :
1.      Menurut Daniel Goleman emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Daniel Goleman mengemukakan beberapa macam emosi :
a.       Amarah : beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati
b.      Kesedihan : pedih, sedih, muram, suram, mengasihi diri, putus asa
c.       Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang,
d. Kenikmatan : bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga, dll.
2.      Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka), Wonder (heran), Love (cinta) dan Joy (kegembiraan).
3.      Menurut JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta).
Klasifikasi Emosi
Cara mengklasifikasikan emosi adalah berdasarkan apakah emosi tersebut positif atau negatif. Emosi-emosi positif seperti rasa gembira dan rasa syukur mengekspresikan sebuah perasaan positif. Emosi negatif sperti rasa marah atau rasa bersalah  mengekspresikan perasaan negatif.
Kondisi yang mempengarui emosi
         Kepribadian
Orang yang memiliki kecendrungan untuk memiliki emosi apa pun secara lebih intens atau memiliki intensitas perbedaan individual dalam kekuatan di mana individu-individu mengalami emosi.
         Stres
Pengalaman yang subyektif yang didasarkan atas persepsiterhadap situasi yang tidak semata-mata tampak di lingkungan.
Perkembangan emosi
Tingkat perkembangan yang di alami seseorang akan berbeda dengan yang lainnya dan tingkat perkembangan akan sesuit dengan tingkat umur seseorang.

Goleman (1995) mengungkapkan lima wilayah kecerdasan emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari.
1.  Mengenali emosi sendiri
          Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan adanya pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan psikologi dan pemahaman tentang diri.
2.  Mengelola emosi
Mengelola emosi berari menangani perasaan agar terungkap dengan tepat. Hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dapat dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat.
3.  Memotivasi diri
Dengan kemampuan memotivasi diri, seseorang cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.
4.  Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, ia akan trampil membaca perasaan orang lain.

5.  Membina hubungan dengan orang lain
Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan ketrampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki ketrampilan, seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial dan dapat menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, menganggu, atau tidak berperasaan.
Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa berhubungan dengan manusia lainnya.Mereka saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupan sosialnya. Berikut ini akan dibahas mengenai pengertian hubungan sosial, karakteristik dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hubungan sosial remaja.
2.      Perkembangan Sosial
Sosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap kehidupan sosial. Menurut Piaget, interaksi sosial anak terbatas hanya dengan ibu dan ayahnya. Menginjak masa remaja, ia mampu berinteraksi sosial dengan teman sebaya terutama lawan jenisnya. Pada akhirnya pergaulan sesama manusia menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupannya.
Dengan demikian, jelaslah bahwa hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas sampai pada tingkat yang luas dan kompleks. Anak yang bertambah dewasa tidak hanya memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga untuk berpartisipasi dan berkontribusi memajukan kehidupan masyarakatnya.

Perkembangan sosial anak ditandai dengan menonjolnya fungsi intelektual dan emosional. Dalam hal ini terjadi krisis identitas diri, yaitu kepercayaan diri anak terhadap penilaian orang lain tentang keberadaan dirinya. anak mulai membentuk kelompok-kelompok kecil maupun besar. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat karena masing-masing individu ingin terlihat menonjol. anak dalam mempertahankan dirinya cenderung mengutamakan solidaritas teman tanpa mempedulikan objektivitas kebenarannya.
Dalam proses penyesuaian diri, kemampuan intelektual dan emosional mempunyai pengaruh yang kuat. Saling pengertian kekurangan dan kelebihan masing-masing dan upaya menahan sikap menonjolkan diri atau dominasi terhadap pasangannya, memerlukan tindakan intelektual yang tepat dan kemampuan mengendalikan emosional.

      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
Perkembangan sosial anak dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu keluarga, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental.
a.  Faktor keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial anak. Keluarga merupakan media sosialisasi yang paling efektif bagi anak.
b.  Kematangan
Proses sosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk memberi dan menerima pandangan atau pendapat orang lain diperlukan kematangan intelektual dan emosional.
c.  Status sosial ekonomi
Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kondisi atau status sosial ekonomi keluarga. Masyarakat akan memandang seorang anak dalam konteksnya yang utuh dengan keluarga anak itu. Di lain pihak, anak akan memperlihatkan sebagaiman yang telah ditanamkan dalam keluarganya.
d.  Pendidikan
Pendidikan merupakan media sosialisasi yang terarah bagi anak. Pendidikan moral diajarkan secara terprogram dengan tujuan untuk membentuk kepribadian anak agar mereka memiliki tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.  Kapasitas mental : emosi dan intelegensi
Kapasitas emosi dan kemampuan berpikir mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, berbahasa, dan menyesuaikan diri terhadap kehidupan bermasyarakat. Perkembangan emosi dan intelegensi berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak.

Perkembangan sosial menurut para ahli :
1. Menurut elizabeth b. Hurlock, perkembangn sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat
2. Singgih d gunarsah , kegiatan manusia sejak lahir, dewasa sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungn sosialnya yg menyangkut norma-norma dan sosial budaya masyarakat.
3. Pengertian Karakteristik
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu
Dalam kamus lengkap psikologi karya Chaplin, dijelaskan bahwa karakteristik merupakan sinonim dari kata karakter, watak, dan sifat yang memiliki pengertian di antaranya:
1.      Suatu kualitas atau sifat yang tetap terus-menerus dan kekal yang dapat dijadikan cirri untuk mengidentifikasikan seorang pribadi, suatu objek, suatu kejadian.
2.      Intergrasi atau sintese dari sifat-sifat individual dalam bentuk suatu untas atau kesatuan.
3.      Kepribadian seeorang, dipertimbangkan dari titik pandangan etis atau moral.
Jadi di antara pengertian-pengertian di atas sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Chaplin, dapat disimpulkan bahwa karakteristik itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek.

1.      Unsur dalam Pembentukan Karakter
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya. Jika program yang tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan perhatian serius.
Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli
1.  Pendidikan Karakter Menurut Lickona
Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat, dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.

2.  Pendidikan Karakter Menurut Suyanto
Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.

3.  Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4.  Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi
Menurut  kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo, 1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai prestasi, Bersahabat/komunikatif,Cinta Damai, Gemar membaca, Peduli lingkungan, Peduli social, Tanggung jawab.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan


Emosi adalah perasaan seseorang terhadap suatu objek. Emosi dapat di klasifikasikan menjadi emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif dapat  menjaga keseimbangan yang membuat organ-organ tubuh berfungsi dengan baik, sedangkan emosi negatif memberikan rangsangan yang berlebihan pada berbagai organ tubuh, hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas sampai pada tingkat yang luas dan kompleks. Anak yang bertambah dewasa tidak hanya memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga untuk berpartisipasi dan berkontribusi memajukan kehidupan masyarakatnya. karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu










DAFTAR PUSTAKA
Nuraini, enny dan hafis sentosa.2012.diktat psikologi keperawatan.
Enung, Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung : CV. Pustaka Setia.

http://yusufa-harry.blogspot.com

Cara membuat bootable usb (usb installer) untuk menginstal Windows 7, 8, 10 dan 11 menggunakan aplikasi Rufus

Jika Anda ingin membuat bootable USB drive untuk menginstal Windows 7, 8, 10, dan 11, Anda dapat menggunakan aplikasi Rufus. Rufus adalah ap...